orang-orang yang Anda sayangi.
> Kehadiran. Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai
> harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat , telepon, foto,
> atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat
> berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan
> intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.
> Mendengar. Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab,
> kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan
> mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita
> juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa
> mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks
> dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak
> perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia
> menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat
> setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan
> terima kasih pun akan terdengar manis baginya.
> Diam. Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa
> dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi
> lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada
> seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita
> sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.
>
> Kebebasan. Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh
> untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku
> mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan
> adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "kamu
> bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah
> memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal
> yang ia putuskan atau lakukan.
> Keindahan. Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba
> tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga
> merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi,
> Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga
> segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah,
> misalnya.
> Tanggapan Positif. Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian
> negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita
> sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran
> mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan
> positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali
> dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal
> yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda
> memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga
> permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
> Kesediaan Mengalah. Tidak semua masalah layak menjadi bahan
> pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila
> Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan
> mengalah". Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati
> dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di
> dunia ini.
>
> Senyuman. Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.
> Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair
> hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah
> suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga
> merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.
> Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang
> dikasihi