Faktanya memang tidak ada penghapus yang dapat menghapus masa lalu,,,
Setidaknya saya lebih setuju dengan kalimat 'melupakan masa lalu',,,
Hal yang dibutuhkan adalah waktu, tapi tidak akan berguna tanpa adanya 'sesuatu yang baru',,,karena luka masa lalu sesungguhnya tak pernah benar-benar sembuh,,,
Dulu, ketika kecil, saya senang sekali memutar-mutar gulungan pita kaset, dari kiri ke kanan dan sebaliknya, pada akhirnya kaset tersebut rusak atau pita nya terputus,,,
Hal yang sama berlaku saat ini, saya sering sekali merunut-runut kejadian hari kemarin atau bulan kemarin atau tahun kemarin. Mengingat kembali siapa saja yang pernah datang dan pergi dari hidup saya atau mencoba mengingat siapa saja yang pernah membuat saya menangis, kecewa, marah, tertawa dan menggila,,,
Terkadang terasa pahitnya, mengingat semua kenangan buruk, tapi selalu saja saya menemukan keping yang hilang, keping yang selama ini saya lewatkan dan abaikan,,,
Sebuah 'mengapa' yang dulu saya pertanyakan,,kini 'karena' nya baru dapat saya temukan,,,
Tak ayal saya berpapasan dengan kebohongan demi menutupi sebuah kebohongan, pengkhianatan atas kesetiaan atau ambisi yang bertopeng ketulusan,,,
Yang paling menyakitkan adalah saya menemukan sosok TOLOL disana,,,sedang menabur benih kebaikan diatas ladang ketulusan, sedangkan sebuah kemunafikan telah lebih dulu bertebaran diatasnya,,,
Ya, Pagi ini saya ingat kamu ,,,saya baru tahu kenapa dulu saya terlalu Bodoh,,,,, saya baru tahu bahwa setiap kegiatan pagi itu tidak pernah ada,,,saya baru tahu kalau siang itu kau bukan hanya berpanas2an tapi bersamanya,,,saya baru tahu bahwa kamu mencintai saya demi sebuah ambisi,,,saya baru tahu bahwa kamu tidak lebih dari seorang PECUNDANG.
Heiii, sudah lama saya ingin memaki dan mencaci lalu meludahi semuanya. Saya sakit,,,dan kamu tidak pernah mengetahuinya.
Ketika kamu mengucap janji bersamanya diatas altar cinta kita, ketika kamu mengecup keningnya di depan rindu yang saya simpan berhari-hari, ketika mengucapkan 'sayang' yang tidak pernah sekalipun kamu ucapkan untuk saya tulus dari dalam hatimu, ketika kamu menangis meminta nya bertahan sementara saya sedang merawat taman cinta kita yang masih hijau, ketika kamu berjanji untuk ada bersamanya nanti setelah sebelumnya kamu meminta saya mencintai kamu apa adanya.
Sekejam itulah kamu, yang hingga kini tak pernah menyadarinya.
*Sobat, kamu benar,,,saya tidak pernah pantas untuk dia.....karena Yang Diam lebih Berbisa & yang Liar Lebih dari Jinak"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar