Senin, 18 April 2011
Permainan Rasa.......Kau Harus Bertanggung Jawab
Ada yang salah pada area berfikir di otak saya, ide yang fluktuatif berbenturan dengan persepsi yang datar-datar saja. Menghasilkan pola motorik yang tak menentu lalu membuat mood saya menjadi labil. Mungkin tampak seperti anak ababil (ABG LABIL).
Baru beberapa minggu yang lalu saya putus cinta, karena suatu sebab yang tak pernah masuk di akal saya. Yang saya tahu saat itu cuma 1, perpisahan adalah jalan terbaik untuk menyudahi fenomena 'menangis tiap malam' dalam hidup saya. Sedikit desperado lalu esoknya saya terbangun dengan mata bengkak dan sebuah perasaan yang luar biasa hebat. Seperti kehilangan beban 100 kg yang selama 7 bulan ini saya pikul. *Lebay mode : ON
Seorang teman saya -yang konon katanya bisa meramal- pernah berkata " Gw kok agak susah ya ngebaca emosi lo ketimbang temen-temen lo yang lain, bukan karena otak lo penuh tapi karena lo stabil. Gw ga tau peredam apa yang lo pake" well,,,well,,,hal itulah yang juga saya rasakan, setiap ada tekanan atau trigger sehebat apapun selalu saja ada 'makhluk' yang mampu meng-cover bentuk emosi yang seharusnya saya keluarkan. Membuat saya lebih baik memang, tapi sayangnya untuk beberapa saat kemudian semuanya akan menjadi 2x lebih parah.
Beberapa minggu ini saya terjebak pada permainan yang saya ciptakan sendiri, berawal dari sebuah keterasingan diri yang tersesat dalam kepesimisan dan keputusasaan. Lalu tercipta sebuah dunia yang dipenuhi cinta. Saya tahu saya sedang dicintai, tapi apalagi yang harus saya ungkapkan, karena jiwa ini masih kosong.
Tidak ada rasa di dalam sini tapi saya ingin terasa.
Tidak ada cinta di dalam sini tapi saya ingin mencinta.
Tidak ada harapan di dalam sini tapi masih ingin berharap.
Kekosongan ini bahkan tidak memiliki pintu untuk dimasuki apapun.
Demi Tuhan, seseorang harus mempertanggungjawabkan kematian ini, kematian rasa yang membuat saya mengabaikan sebuah ketulusan. Membuat saya tidak lagi bertoleransi pada hati dan semakin gemar mempermainkan rasa yang datang dengan CINTA.
~Saya ingin sekali dicintai seperti dalam dongeng para putri dan pangeran,,,terlihat begitu cantik dengan aura yang mempesona dan begitu serasi saat bergandengan. Berjalan bersama menuju altar kebahagiaan lalu bersumpah untuk setia selamanya~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar